Apakah Saya Cocok Jadi Pemain Saham?

Halo rekan2 Saham Gain... Bertemu lagi di postingan baru saya .....

Terkadang saya membaca dan menemukan kisah2 inspiratif para wirausahawan, para pakar properti yang sukses besar di bidang yang mereka tekuni. Ternyata, banyak dari mereka adalah "pensiunan" pemain saham, Maksud saya "pensiunan" adalah (maaf kalau dengarnya nggak enak, tapi inilah faktanya) para pemain saham yang gagal mencetak profit / bangkrut dari bisnis trading dan investasi saham.

Karena mengalami bangkrut dalam bisnis saham, modalnya tergerus habis, pasar saham ternyata tidak seperti yang mereka pikirkan, akhirnya mereka memilih untuk berhenti bermain saham dan menekuni bisnis / investasi riil. Dan, hasilnya sangat memuaskan.  

Kebanyakan dari mereka yang trauma bermain saham, ternyata mereka dilanda oleh pasar saham saat crash, terutama saat Krisis Moneter 1997. Krismon ini otomatis memukul telak seluruh modal dan portofolio para pemain saham yang trading pada zaman itu, sehingga akhirnya mereka "gulung tikar". Tapi ada juga, pemain saham yang trading sejak Krismon dan bertahan sampai sekarang, bahkan portofolionya bertumbuh berkali-kali lipat. 
   
Nah, melihat kondisi di pasar saham, sebenarnya banyak orang yang ragu untuk masuk ke dalam dunia saham. Bahkan, para pemain saham pun mulai ragu dan bertanya-tanya, apakah saya memang cocok bermain saham? Kalau Anda bertanya pada saya: Bagaimana saya bisa mengetahui kalau saya cocok bermain saham? 

Jawabannya, hanya Anda yang tahu. Namun, setidaknya Anda harus mengetahui FAKTA-FAKTA DI PASAR SAHAM terlebih dahulu, sebelum Anda memutuskan terjun ke dunia saham atau tidak. Atau, memutuskan apakah Anda akan meneruskan karir Anda di dunia saham atau tidak (bagi pemain saham). Fakta2 yang saya paparkan akan membuka bagaimana kondisi market yang sesungguhnya (tidak hanya menuliskan dari sisi yang baik saja).

1. Anda bisa untung besar dari saham, dan sebaliknya bisa rugi besar dari saham

Di pasar modal semua bisa terjadi. Anda bisa untung besar, dan juga sebaliknya. Ketika Anda sudah untung, Anda jangan menjadi tamak / serakah. Di pasar modal berlaku hukum: Panas setahun dihapus hujan sehari. 

Tidak menutup kemungkinan, keuntungan yang Anda dapatkan berbulan-bulan, bisa dihapus dengan kerugian satu hari. Kalau Anda tidak memiliki mindset dan psikologi trading yang benar, rasa2nya akan sangat sulit bisa mempertahankan untung konsisten. Untuk materi lengkap psikologi investor, Anda bisa dapatkan disini: Buku Saham. Baca juga pos2 Saham Gain yang berkaitan dengan poin nomor 1: Trading Yang Benar.  

2. Tidak ada pemula yang bisa langsung untung konsisten dari saham

Tidak menutup kemungkinan pemula bisa dapat untung besar dari saham.. Tapiii.. itu hanyalah beginner lucky, bukan karena Anda pintar, hebat dan jago. Dan sangat mungkin, Anda bisa rugi besar di bulan2 berikutnya.Lagian kalau Anda pemula dan berharap langsung kaya, memangnya sudah seberapa besar ilmu Anda? Baca juga: Mengapa Pemain Saham Pemula Sering Rugi? (belum terbit.. coming soon).

Pasar saham itu sangat dinamis. Akan ada banyak sekali peristiwa dan yang mampu menaikkan maupun mengguncang harga saham dalam waktu yang cepat, sehingga psikologis dan pikiran pemain saham itu sangat terkuras karena adanya dinamika pasar saham yang sering tidak terduga. 

Seseorang pemain saham yang bisa tahan menghadapi dan mengerti kondisi pasar saham adalah mereka yang sudah berpengalaman, bukan mereka yang belum / pengalaman masih minim. 

3. Ada waktunya pasar saham bearish

Kalau Anda juga pemain saham (baca: trader atau investor saham) bahkan yang sudah berpengalaman, Anda pasti mengalami sendiri bahwa mencetak profit dari saham tidak semudah yang digembar-gemborkan dari judul2 seminar saham yang Anda baca. Akan ada waktunya pasar saham bullish (disituah biasanya trader mendapat kesempatan untuk mendapat profit dan euforia mulai timbul). Ada waktunya pasar saham mengalami tren bearish dan disitulah para trader mulai banyak yang rugi, sahamnya nyantol, mulai pesimis. 

4. Saham adalah permainan psikologis 

Yang harus Anda ketahui, main saham bukan hanya soal analisis teknikal maupun fundamental. Selama saya main saham, psikologis, tenaga dan pikiran saya benar2 terkuras. Kapan harus cut loss? Apakah saham naik akan naik lagi? Saham naik dan market turun, apakah harus segera  jual sekarang? Permainan psikologis yang benar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan trading. 

5. Anda akan sering salah


"Tidak ada orang pintar di pasar modal" Begitulah quote dunia saham yang sering saya dengar. Di pasar modal Anda akan sering salah. Pasar modal bukanlah rumus matematika. Dan semua broker, analis, pakar saham bisa mengatakan prediksi IHSG maupun prediksi harga saham, ujung2nya adalah pakai ilmu prediksi alias ilmu nebak. 

Anda boleh saja menebak dengan cermat, Anda boleh saja prediksi dengan seakurat mungkin, namun semua pergerakan harga saham, 100% ditentukan oleh market itu sendiri. Anda masih ingat tanggal 11 November 2016 saat pasar saham ditutup turun tajam -4,01% karena efek Donald Trump? Saat itu, sebelum market buka banyak prediksi yang mengatakan IHSG masih bisa rally, IHSG masih akan menguat terbatas. Namun 

Jadi, Anda jangan kaget kalau saham yang Anda beli ternyata nggak naik. Terkadang, Anda hanya perlu menunggu waktu saja untuk menunggu saham Anda rebound. 

6. Pasar sangat sensitif berita

Berita apapun yang dapat mempengaruhi pasar saham, baik secara langsung ataupun tidak langsung, biasanya akan selalu direspon pasar dengan cepat. Walaupun, berita2 tersebut tidak memiliki dampak langsung terhadap IHSG, misalnya Brexit. Namun, IHSG langsung  koreksi tajam dalam satu hari. Ya itulah faktanya. Bagi pemain saham, inilah salah satu penyebab mengapa Anda akan sering salah (poin 5). Di pasar modal, banyak sekali berita2 yang dapat mengejutkan IHSG. 

Sekarang silahkan Anda tentukan dan cermati sendiri, apakah hati Anda sreg, apakah Anda yakin dan siap menanggung segala risiko untuk menjadi pemain saham atau tidak. Kalau Anda tanya saya, apakah saya cocok main saham? Saya jawab YA, karena saya sudah mempertimbangkan segala unsur gain dan risikonya. 

Tidak ada komentar untuk "Apakah Saya Cocok Jadi Pemain Saham?"